Tantangan Radikalisme dan Kontribusi Sila Pertama Dalam Merawat Persatuan Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.71153/wathan.v2i1.204Keywords:
Tantangan Radikalisme, Sila Pertama Pancasila, Persatuan IndonesiaAbstract
Kemajemukan agama di Indonesia perlu dikelola secara teratur berbasis nilai-nilai Pancasila sehingga setiap warga Negara Indonesia dapat menikmati kenyamanan dan kerukunan hidup berelasi serta bersosialisasi dalam ikatan persatuan sehingga mampu menjadi tameng pengantisipasian tantangan radikalisme. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis tentang tantangan radikalisme dan kontribusi sila pertama dalam merawat persatuan Indonesia. Metode penelitian dalam makalah ini menggunakan pendekatan studi pustaka dan dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis pustaka dalam penelitian ini menjelaskan bahwa keberagaman agama yang melekat pada warga Negara Indonesia, sering kali coba digangu oleh ideologi sesat seperti radikalisme yang mengancam persatuan bangsa. Radikalisme, yang sering kali menggunakan agama sebagai dalih sehingga setiap masyarakat harus memiliki edukasi yang cukup bahwa ideology radikalisme tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya Sila Pertama: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Setiap masyarakat sudah selayaknya memiliki wawasan yang luas tentang indahnya keberagaman dan menghidupi semangat pengimplementasian nilai-nilai Sila Pertama Pancasila melalui pendidikan, dialog antaragama dan penegakan hukum sehingga dapat menjadi tameng yang kokoh untuk menangkis tantangan radikalisme. Selain itu spirit dari Sila Pertama Pancasila yang dihidupi secara utuh dan menyeluruh oleh masyarakat Indonesia yang beragam agama dapat memperkuat persatuan dan kesatuan dalam lingkup keharmonisan.
Downloads
References
A. A. Yewangoe. (2018). Allah Mengizinkan Manusia Mengalami Diri-Nya (A. A. Yewangoe (Ed.)). BPK. Gunung Mulia.
Ahmad Syafii Maarif (Ed.). (2012). Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Indonesia, dalam Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita. Democrazy Project.
Aini Shalihah & M. Fahri Hozaini. (2022). “Dinamika Perdebatan “Syariat Islam” dalam Historisasi Piagam Jakarta. “Dinamika Perdebatan “Syariat Islam” Dalam Historisasi Piagam Jakarta.
Akhmadi, A. (2019). Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia Religious Moderation in Indonesia ’ S Diversity. Jurnal Diklat Keagamaan, 13(2), 45–55.
Andar Ismail. (2019). Andar Ismail, Selamat Mengindonesia. BPK. Gunung Mulia.
Bambang Suryadi & Bahrul Hayat (Ed.). (2021). RELIGIUSITAS: Konsep, Pengukuran, dan Implementasi di Indonesia. Bibliosmia Karya Indonesia.
BPK Gunung Mulia (Ed.). (2020). Dokumen Keesaan Gereja PGI 2019-2024.
Dagur, D., & Adon, M. (2021). Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Sebagai Landasan Eksistensi Ahmadiyah Di Indonesia. Jurnal Pancasila, 2(2), 1–20.
Efendi, S., Alfianda, R., Kamisan, K., Sarioda, S., & Amin, M. (2024). Sprit Pancasila Sebagai The Way of Life dan Dasar Tujuan Bernegara. Jimmi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin, 1(1), 89–100. https://doi.org/10.71153/jimmi.v1i1.102
F.M. Suseno. (1998). Mencari Makna Kebangsaan. Kanisius.
Hannani, dkk. (2019). Membendung Paham Radikalisme Keagamaan (Orbit Publising (Ed.)).
Henri Simarmata, dkk. (2018). Indonesia Zamrud Toleransi,(Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia). Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia.
J. S. Aritonang. (2018). Teologi-Teologi Kontemporer, (J. S. Aritonang (Ed.)). BPK. Gunung Mulia.
Jaja Zarkasyi & Thobib Al-Asyhar. (2014). Radikalisme Agama, Tantangan Kebangsaan (Jaja Zarkasyi & Thobib Al-Asyhar (Ed.)). Direktorat Jenderal BiMas Islam.
Laitabun, M. H. B., & Saingo, Y. A. (2023). Nilai Pancasila sebagai Standar Berperilaku di Era Disrupsi Digitalisasi. Ulil Albab: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 3(1), 12–22.
M. Taufiq Rahman (Ed.). (2020). Agama dan Politik Identitas dalam Kerangka Sosial. Prodi S2 Studi Agama-agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. (2022). “Perlindungan terhadap Kebebasan Beragama.” “Perlindungan Terhadap Kebebasan Beragama.”
Muhammad Zuhdi. (2017). “Radikalisme Agama dan Upaya Deradikalisasi Pemahaman Keagamaan.” “Radikalisme Agama Dan Upaya Deradikalisasi Pemahaman Keagamaan”, Jurnal Akademika, 2(Radikalisme).
MZ, H., Efendi, S., & Zuliansyah, Z. (2024). Konsep Moderasi Beragama Perspektif Tokoh Dayah di Aceh. Maqasidi: Jurnal Syariah Dan Hukum, 4(1), 173–191. https://doi.org/https://doi.org/10.47498/maqasidi.v4i1.4202
Objantoro, E. (2014). Pluralisme Agama-Agama: Tentangan Bagi Teologi Kristen. Jurnal Simpson: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 1(1).
Raja Faidz el Shidqi & Lusi Andriyani. (2022). Politik Identitas: Radikalisme, Terorisme dan Diskriminasi Rasial. Politik Indonesia Dan Global, 3.
Ricky Nggili. (2017). Persatuan Indonesia : Ciri Masyarakat Inklusif yang Bergotong Royong, dalam Pancasila Rumah Bersama. Libri.
Robertus Mirsel. (n.d.). “Kebebasan Beragama di Indonesia dalam Perspektif Hal Asasi Manusia.” Jurnal Ledalero, Vol. 21, N, 61.
Rolin F. S. Taneo. (2014). Politik Identitas di Indonesia dan Wawancara Perdamaian. Basis Majalah.
Saingo, Y. A. (2022). Penguatan Ideologi Pancasila Sebagai Penangkal Radikalisme Agama. Jurnal Filsafat Indonesia, 5(2), 147–161.
Saragih, R. (2019). Berteologi Sosial Dalam Konteks Radikalisme Keagamaan Pada Era Milenial. Jurnal Teologi Cultivation, 3(2), 64–77. https://doi.org/10.46965/jtc.v3i2.268
Setiawan, D. E., & Panjaitan, F. (2021). Titik Temu Pancasila dan Etika Politik Gereja dalam Melawan Radikalisme di Indonesia. Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, Dan Tradisi), 7(01), 43–56. https://doi.org/10.18784/smart.v7i01.1234
Yonki Karman. (2014). Republik Galau Merajut Asa. Libri.
Yono. (2016). Menakar Akar-Akar Gerakan Radikalisme Agama Di Indonesia. Mizan : Jurnal Ilm Syariah, 4(2), 311–326.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Deciana Mese Baok, I Made Suardana, Yakobus Adi Saingo (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.