Pemikiran Jamaluddin Athiyah dan Moderasi Fikih: Menyikapi Tantangan Keagamaan di Era Modern di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.71153/wathan.v2i1.231Keywords:
Jamaluddin Athiyah, Islam Liberal, Moderasi FikihAbstract
Artikel ini mengkaji pemikiran Jamaluddin Athiyah (l.1928) dalam konteks fikih kaum liberal, dengan fokus pada hubungan antara ajaran agama, nilai-nilai liberal, dan tantangan kehidupan modern. Pembahasan utama mencakup kontekstualisasi ajaran Islam dalam menghadapi perubahan sosial, serta evolusi pemikiran keagamaan dalam Islam liberal sebagai respons terhadap dinamika zaman. Studi kritis terhadap pemikiran Athiyah bertujuan untuk menggali landasan teologis, metodologi analisis, dan dampak praktis dari pendekatan liberal dalam memahami agama. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kontribusi pemikiran liberal terhadap agama dan masyarakat, tanpa berniat menghakimi, melainkan untuk menganalisisnya secara objektif. Selain itu, artikel ini menyoroti upaya moderasi fikih di Indonesia sebagai respons terhadap perubahan zaman, yang berfungsi sebagai jembatan antara tradisi dan kemajuan. Moderasi fikih diharapkan dapat memperkuat harmoni sosial, dialog antaragama, serta pemikiran kritis dalam keberagaman. Peran pemerintah dan lembaga keagamaan sangat penting dalam mendukung moderasi fikih melalui pendidikan inklusif dan kebijakan yang mendorong kerukunan antarumat beragama. Dengan pendekatan ini, Indonesia diharapkan dapat menjadi teladan dalam mengelola keberagaman agama dan menjaga harmoni sosial.
Downloads
References
Ahmad, Rusyda Afifah, and Mulyono Jamal. "Strategi Penyelesaian Permasalahan Ekonomi Masyarakat Modern dengan Teori Maslahah dan Produksi menurut Jamaludin Athiyah." Islamadina: Jurnal Pemikiran Islam 25.1 (2024): 47-62. https://doi.org/10.30595/islamadina.v0i0.15139
Ali, M. dkk, (2005). The Rise of the Liberal Islam Network (JIL) in Contemporary Indonesia. American Journal of Islamic Social Sciences, 22(1), 1-27
Al-Masduqi, H., & Ghaffari, F. (2024). The Liberal Islamic Thought In Indonesia: Social Context And Implications. Mozaic: Islamic Studies Journal, 2(2), 29-37. https://doi.org/https://doi.org/10.35719/mozaic.v2i2.2101
Athiyyah, J (2013). Nahwa Taf'il Maqasid as-Syari'ah. Damaskus: Dar Al-Fikr.
Dalimunthe, A. W. (2025). Maqasid Syariah Dalam Pandangan Jamaluddin Athiyah Muhammad. Indonesian Journal of Sharia and Law, 1(2), 112–129. https://doi.org/10.54622/ijsl.v1i2.272
Elhasbi, R. Z., Hidayat, R. A., & Sholihah, R. (2023). Analisis Tafsir Maudhu’i Terhadap Islam Dan Liberalisme. Jurnal Penelitian Multidisiplin Ilmu, 1(6), 1099–1118.
Harisi, Isnain La, Deni Irawan and M. Wahid Abdullah (2024) “Renewal of Islamic Law: Comparative Study between Progressive Islamic Theory and Ijtihad Method”, al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 7(4), pp. 732–747. https://doi:10.31943/afkarjournal.v7i4.1672
Inayatillah, I. (2021). Moderasi Beragama di Kalangan Milenial Peluang, Tantangan, Kompleksitas dan Tawaran Solusi. Tazkir: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Keislaman, 7(1), 123-142. https://doi.org/10.24952/tazkir.v7i1.4235
Kurniawan, A. M. (2024). Islam dan Modernitas Menelusuri Hubungan Antara Tradisi dan Inovasi. Al-Akmal: Jurnal Studi Islam, 3(6), 28–42. https://doi.org/10.47902/al-akmal.v3i6.335
Muin, Abd dkk, (2021). Persaudaraan Universal Perspektif KH Abdurrahman Wahid dan Implikasiya Terhadap Keberagaman di Indonesia. Al-Thiqah : Jurnal Ilmu Keislaman, 4.1
Nasution, K., & Rohani, L. (2023). Eksistensi Rumah Moderasi Beragama di PTKIN. Jambi: Sonpedia Publishing Indonesia,
Ningtyas, R.R & Abdul Khobir. (2025). Pesantren dan Lahirnya Diskursus Moderasi Beragama di Indonesia. Sumbula: Jurnal Studi Keagamaan, Sosial Dan Budaya, 10(1), 156–176. https://doi.org/10.32492/sumbula.v10i1.705
Saidi, A. A. B. S., Hussin, H., Fakhrurrazi, A., & Nazri, M. (2024). Tokoh Liberal Indonesia H. Munawir Sjadzali & Pendekatan Hermeneutik dalam Tafsir. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan, 18(6), 4435-4447. DOI: http://dx.doi.org/10.35931/aq.v18i6.4228
Shihab, M. Q. (2019). Wasathiyyah Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama.Tangerang: Lentera Hati Group.
Siswanto, E., & Islamy, A. (2022). Fikih Moderasi Beragama Dalam Kehidupan Bernegara di Indonesia. Al-Adalah: Jurnal Hukum Dan Politik Islam, 7(2), 198-217. https://doi.org/10.35673/ajmpi.v7i2.2802
Siswanto, M., and M. Anas Fakhruddin (2022). “Islam Kosmopolitan Gus Dur Dalam Konteks Sosio-Keagamaan Di Indonesia”. Journal of Islamic Thought and Philosophy 1/1: 1–26. https://doi.org/10.15642/jitp.2022.1.1.1-26
Wahid, Z. U., Rodafi, D., & Nurhasan, N. (2021). Konsep Maqasid Syariah Kontemporer (Studi Komparasi Pemikiran Ibnu Asyur dan Alal Al-Fasi). Jurnal Hikmatina, 3(2), 99-108.
Wardi, M. C., A'la, A. ., & Nurhayati, S. . (2023). Contextualisation Of Al-Maqasid Al-Kulliyat According To The Objectives Of The Individual, Family, Society And Humanity: An Analysis On Jamaluddin Athiyah’s Perspectives . Malaysian Journal of Syariah and Law, 11(1), 109–121. https://doi.org/10.33102/mjsl.vol11no1.389
Yazid, A, dkk (2024). Memetakan Cakrawala Intelektual: Menggali Teori Ushul Fikih Yudian Wahyudi dan Wahbah Zuhaili. Tasyri’ : Journal of Islamic Law, 3(1), 123–153. https://doi.org/10.53038/tsyr.v3i1.102
Yuminah, R., & Si, M. A. (2024). Moderasi Beragama dalam Bingkai Kebinekaan. Jakarta: Republika Penerbit.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jamhuri Jamhuri, Dhiyauddin Tanjung (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.