Disharmonisasi Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia Antara Bentuk Penyebab dan Solusi

Authors

  • Nur Kemala Putri STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh, Indonesia Author
  • Alex Simeulu STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh, Indonesia Author
  • Fikriya Aniqa Fitri STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh, Indonesia Author
  • Irda Trilia STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh, Indonesia Author
  • Mulitalia STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh, Indonesia Author
  • M.Febryan Adisma STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.71153/wathan.v1i1.17

Keywords:

Disharmonisasi, Undang-Undang, Indonesia, Penyebab, Solusi

Abstract

Artikel ini membahas fenomena disharmonisasi peraturan perundang-undangan di Indonesia dengan fokus pada penyebab terjadinya ketidakselarasan antarundang-undang dan solusi yang dapat diimplementasikan. Melalui pendekatan hukum normatif, artikel ini menganalisis beberapa faktor penyebab disharmonisasi, termasuk pembentukan peraturan oleh lembaga yang berbeda, pergantian pejabat yang berwenang, pendekatan sektoral yang dominan, kurangnya koordinasi antarinstansi, terbatasnya partisipasi masyarakat, dan ketidakpastian metode penyusunan peraturan. Dalam menyajikan solusi, artikel mengusulkan tiga pendekatan utama: mengubah atau mencabut pasal tertentu yang menyebabkan disharmonisasi, mengajukan permohonan uji materi kepada lembaga yudikatif, dan menerapkan asas hukum seperti “Lex Superior Derogat Legi Inferiori” dan “Lex Specialis Derogat Legi Generalis.” Selain itu, artikel juga membahas relevansi dan implementasi landasan hukum Omnibus Law sebagai upaya untuk mengatasi disharmonisasi dengan menggabungkan beberapa undang-undang ke dalam satu perangkat peraturan. Pentingnya mengurangi over regulasi juga ditekankan, dengan mengutip pandangan seorang Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyoroti bahwa kualitas undang-undang lebih penting daripada jumlahnya. Artikel ini merangkum tantangan, akar permasalahan, dan alternatif solusi untuk mencapai harmonisasi peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amin, R. I., & Achmad. (2020). Mengurai Permasalahan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. Res Publica, 4(2), 205–220. https://doi.org/https://doi.org/10.20961/respublica.v4i2.45710

Badriyah, S. M. (2022). Sistem Penemuan Hukum Dalam Masyarakat Prismatik. Sinar Grafika.

Bima, M. R., Rahadi, R., & Husen, L. O. (2023). Analisis Pemberlakuan Omnibus Law Dalam Sistem Perundang-Undangan Indonesia. Journal of Lex Philosophy, 4(1), 145–159. https://doi.org/https://doi.org/10.52103/jlp.v4i1.1494

Efendi, S. (2023). The Role of Tuha Lapan in Providing Sanctions For Persons of Gampong Traditional Violations. Progressive Law Review, 5(1), 37–50. https://doi.org/https://doi.org/10.36448/plr.v5i01.95

Efendi, S., Anisah, A., Wara, M., & Trisiyah, N. O. (2023). Absolute Authority Of Bawaslu In Handling Election Violations Post The Determination Of The National Results. ISTIFHAM: Journal Of Islamic Studies, 1(2), 121–131. https://jurnal.seutiahukamaa.org/index.php/istifham/article/view/20

Efendi, S., & Hadana, E. S. (2022). Criminal Law and Social Development in Aceh. PROCEEDINGS: Dirundeng International Conference on Islamic Studies, 185–196. https://doi.org/10.47498/dicis.v1i1.1034

Efendi, S., & Haikal, M. (2022). Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Pelanggaran Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Sistem Jaminan Produk Halal. At-Tasyri’: Jurnal Ilmiah Prodi Muamalah, 14(1), 41–54. https://doi.org/10.47498/tasyri.v14i1.911

Efendi, S., & Hendra. (2022). STAIN TDM Students’ Legal Awareness Level of Aceh Jinayah Qanun. PROCEEDINGS: Dirundeng International Conference on Islamic Studies, 1–21. https://doi.org/https://doi.org/10.47498/dicis.v2i1.1347

Fatiha, I. N., Fadhlina, A., & Wardani, K. P. (2023). Reformasi Regulasi Nasional Menggunakan Model Sunset Clause Sebagai Penyelesaian Over Regulation di Indonesia. Jurnal Studia Legalia, 4(2), 74–96.

Hamdi, S., & Efendi, S. (2022). Konsep Keadilan Delik Pembunuhan Dalam Hukum Positif Indonesia dan Hukum Islam. MAQASIDI: Jurnal Syariah Dan Hukum, 2(2), 144–159. https://doi.org/10.47498/maqasidi.vi.1558

Hastuti, E., Wantu, F., & Tijow, L. M. (2020). Penyelesaian Disharmoni Peraturan Perundang-Undangan Melalui Mediasi. Gorontalo Law Review , 3(2), 137–152. https://doi.org/https://doi.org/10.32662/golrev.v3i2.983

Helmi, H. (2021). Penataan Peraturan Daerah dengan Metode Omnibus Law: Urgensi dan Mekanisme. Undang: Jurnal Hukum, 4(2), 441–472. https://doi.org/10.22437/ujh.4.2.441-472

Hermanto, Efendi, S., & Asy’ari. (2023). Criminal Sanctions For Drug Traffickers According To Law Number 35 Of 2009 Regarding Narcotics: A Perspective from Islamic Criminal Jurisprudence (Fiqh Jinayah). ALFIQH Islamic Law Review Journal, 2(3), 153–168.

Iqbal, F. M. (2022). Kontribusi Sistem Civil Law (Eropa Kontinental) Terhadap Perkembangan Sistem Hukum di Indonesia. Jurnal Dialektika Hukum, 4(2), 180–200. https://doi.org/10.36859/jdh.v4i2.1120

Istiqomah, F. (2023). Omnibus Law Dan Implikasi Terhadap Perkembangan Sistem Ketatanegaraan Indonesia Dalam Pandangan Prof. Jimly Asshiddiqie. UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

Mawaddah, F., Haikal, M., Saputra, F., Akbar, K., & Efendi, S. (2023). Pertanggungjawaban Pidana Pemalsuan Merek Dalam Hukum Positif Indonesia dan Hukum Islam. AT-TASYRI’: JURNAL ILMIAH PRODI MUAMALAH, 15(2), 129–149. https://doi.org/10.47498/tasyri.v15i2.1710

Muhtada, D., & Diniyanto, A. (2021). Penataan Regulasi di Indonesia Melalui Lembaga Independen. Pandecta Research Law Journal, 16(2), 279–291.

Muhtarom, M. (2014). Harmonisasi dan Sinkronisasi Peraturan Hukum Perkoperasian dan Lembaga Keuangan Mikro. Yustisia Jurnal Hukum, 3(2), 56–66. https://doi.org/10.20961/yustisia.v3i2.11094

Nurhidayati, S., & Wibowo, A. (2023). Konsekuensi Kompetensi Absolut Terhadap PTUN Pasca Berlakunya Undang-Undang Administrasi Pemerintahan. MAQASIDI: Jurnal Syariah Dan Hukum, 118–128. https://doi.org/10.47498/maqasidi.v3i2.1584

Putri, D. S. (2021). Penerapan Omnibus Law Cipta Kerja di Indonesia Efektif Atau Tidak? Studi Tinjauan Berdasarkan Sistem Hukum di Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan, 51(2), 523–540.

Safudin, E. (2021). Harmonisasi Hukum dalam Antinomi Hukum: Telaah Kritis atas Penerapannya oleh Mahkamah Agung. Q Media.

Saraswati, R.-. (2013). Problematika Hukum Undang-Undang No.12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Yustisia Jurnal Hukum, 2(3), 97–103. https://doi.org/10.20961/yustisia.v2i3.10164

Simanjuntak, E. (2019). Peran Yurisprudensi dalam Sistem Hukum di Indonesia. Jurnal Konstitusi, 16(1), 83–104. https://doi.org/10.31078/jk1615

Soeprijanto, T. (2021). Harmonisasi Peraturan Perundang Undangan Dari Perseroan Terbatas Untuk Memperoleh Status Badan Hukum di Kemenkumham RI. Jurnal Meta-Yuridis, 4(2), 99–112. https://doi.org/10.26877/m-y.v4i2.8102

Downloads

Published

2024-05-16

How to Cite

Putri, N. K., Simeulu, A., Fitri, F. A., Trilia, I., Mulitalia, & Adisma, M. (2024). Disharmonisasi Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia Antara Bentuk Penyebab dan Solusi. Wathan: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 1(1), 55-63. https://doi.org/10.71153/wathan.v1i1.17