Pengaruh Waktu Dekalsifikasi Jaringan Tulang Menggunakan Larutan Asam Nitrat 5% terhadap Tingkat Kelunakan dan Kualitas Preparat

Authors

  • Widi Widiawati Poltekkes Kemenkes Bandung, Jawa Barat, Indonesia Author
  • Adang Durachim Poltekkes Kemenkes Bandung, Jawa Barat, Indonesia Author
  • Wiwin Wiryanti Poltekkes Kemenkes Bandung, Jawa Barat, Indonesia Author
  • Mohamad Firman Solihat Poltekkes Kemenkes Bandung, Jawa Barat, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.71153/jimmi.v2i1.222

Keywords:

Dekalsifikasi, Tulang, Asam Nitrat 5%

Abstract

Dekalsifikasi merupakan proses penghilangan garam kalsium dan mineral dari jaringan keras seperti tulang agar menjadi lunak, sehingga dapat dipotong menggunakan mikrotom dan diproses lebih lanjut menjadi preparat histologi. Salah satu agen dekalsifikasi yang banyak digunakan adalah asam nitrat 5%, yang dikenal efektif dalam menjaga integritas jaringan serta meminimalkan kerusakan struktur seluler jika digunakan dengan kontrol waktu yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh waktu dekalsifikasi menggunakan asam nitrat 5% terhadap tingkat kelunakan dan kualitas preparat jaringan tulang. Sampel yang digunakan berupa tulang femur marmut yang didekalsifikasi dalam waktu 6, 12, 18, dan 24 jam. Parameter yang diukur mencakup tingkat kelunakan jaringan, keberadaan artefak, serta kejelasan struktur seluler. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa dekalsifikasi selama 24 jam menghasilkan tingkat kelunakan tertinggi (skor 3), lebih tinggi dibandingkan dengan waktu 6, 12, dan 18 jam (skor 2). Nilai Asymp.Sig sebesar 0,000 menunjukkan pengaruh signifikan waktu dekalsifikasi terhadap kelunakan tulang. Namun, analisis terhadap kualitas preparat tidak menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai Asymp.Sig sebesar 0,773. Secara keseluruhan, kualitas preparat yang dihasilkan tergolong baik dengan skor rata-rata 3, menunjukkan bahwa asam nitrat 5% tetap mempertahankan struktur jaringan dengan baik dan dapat digunakan sebagai agen dekalsifikasi yang efektif.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Penedekatan Praktek. PT. Rineka Cipta.

Downey, P. A., & Siegel, M. I. (2006). Bone biology and the clinical implications for osteoporosis. Physical Therapy, 86(1), 77–91. https://doi.org/10.1093/ptj/86.1.77

Gupta, S. (2014). Qualitative Histological Evaluation of Hard and Soft Tissue Components of Human Permanent Teeth Using Various Decalcifying Agents - A Comparative Study. Journal of Clinical and Diagnostic Research, 1–4. https://doi.org/10.7860/jcdr/2014/10195.4874

Hegde, U., Archana, S., & Nagpal, B. (2016). Decalcification of Biopsy Tissue. July, 1–64.

Khangura, A., Gupta, S., Gulati, A., & Singh, S. (2022). Tooth decalcification using different decalcifying agents – A comparative study. Journal of Oral and Maxillofacial Pathology, 25(3), 463–469. https://doi.org/10.4103/jomfp.jomfp_203_21

Lee, J., Kim, K., Wijesinghe, R. E., Jeon, D., Lee, S. H., Jeon, M., & Jang, J. H. (2016). Decalcification using ethylenediaminetetraacetic acid for clear microstructure imaging of cochlea through optical coherence tomography. Journal of Biomedical Optics, 21(8), 081204. https://doi.org/10.1117/1.jbo.21.8.081204

Liu, H., Zhu, R., Liu, C., Ma, R., Wang, L., Chen, B., Li, L., Niu, J., Zhao, D., Mo, F., Fu, M., Brömme, D., Zhang, D., & Gao, S. (2017). Evaluation of Decalcification Techniques for Rat Femurs Using HE and Immunohistochemical Staining. BioMed Research International, 2017. https://doi.org/10.1155/2017/9050754

Pitol, D. L., Caetano, F. H., & Lunardi, L. O. (2007). Microwave-induced fast decalcification of rat bone for electron microscopic analysis: An ultrastructural and cytochemical study. Brazilian Dental Journal, 18(2), 153–157. https://doi.org/10.1590/s0103-64402007000200013

Prasad, P., & Donoghue, M. (2013). A comparative study of various decalcification techniques. Indian Journal of Dental Research, 24(3), 302–308. https://doi.org/10.4103/0970-9290.117991

Salih, M. M. (2020). Comparison between Conventional Decalcification and a Microwave-Assisted Method in Bone Tissue Affected with Mycetoma. Biochemistry Research International, 2020. https://doi.org/10.1155/2020/6561980

Snell, R. S., Sugiharto, L., Suwahjo, A., & Liestyawann, Y. A. (2012). Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem (Cetakan 20). Jakarta :ECG, 2012.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Thirumal Raj, A., Patil, S., & Rao, R. S. (2016). A comparison of conventional and microwave decalcification and processing of tooth and mandibular bone specimens. Journal of Clinical and Diagnostic Research, 10(10), ZC121–ZC126. https://doi.org/10.7860/JCDR/2016/21015.8694

Downloads

Published

2025-02-09

How to Cite

Widiawati, W., Durachim, A., Wiryanti, W., & Solihat, M. F. (2025). Pengaruh Waktu Dekalsifikasi Jaringan Tulang Menggunakan Larutan Asam Nitrat 5% terhadap Tingkat Kelunakan dan Kualitas Preparat. Jimmi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin, 2(1), 78-92. https://doi.org/10.71153/jimmi.v2i1.222