Obyek 'Akal Bagi Kehidupan Manusia: Prespektif Al-Qur’an

Authors

  • Alfaini Zulfa Nada Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Jawa Timur, Indonesia Author
  • Achmad Khudori Soleh Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Jawa Timur, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.71153/fathir.v2i1.183

Keywords:

Akal, Manusia, Al-Qur'an

Abstract

Akal adalah kemampuan berpikir yang memungkinkan seseorang memahami sesuatu. Namun, akal memiliki batasan karena ada ajaran yang tidak bisa dipahami dengan akal. Dalam Al-Qur'an, Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan menganalisis peranan akal dalam kehidupan manusia berdasarkan perspektif Al-Quran. Menggunakan metode penelitian kepustakaan yang meliputi pengumpulan sumber-sumber bibliografi yang relevan dengan fokus penelitian, teknik pengumpulan data dari sumber kitab tafsir al misbah kemudian ada buku, jurnal, artikel dan perpustakaan. Dari hasil penelitian ini terdapat: 1). berbagai ayat Al-Quran istilah 'aql muncul sebanyak 49 kali dengan berbentuk fi'il mudhari'. Di antara bentuk-bentuk tersebut, kata ta’qilun muncul sebanyak 24 kali dan ya’qilun sebanyak 22 kali. Sedangkan verba lain seperti 'aqala, na'qilu, dan ya'qilu masing-masing hanya muncul satu kali. 2). Akal dalam Al-Qur'an memiliki peran penting untuk memahami ciptaan Allah. Manusia diajak untuk merenung dan berpikir tentang fenomena alam seperti langit, bumi, pergantian siang dan malam, laut, hujan dan binatang yang semuanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. 3). Al-Qur'an menekankan pentingnya akal bagi manusia, yaitu: Akal untuk memahami kebenaran dan mendorong berpikir, akal juga sebagai objek kajian untuk mempelajari alam sebagai tanda kekuasaan Tuhan. Selain itu, al-Qur'an menegur mereka yang tidak menggunakan akal dan ingkar terhadap kebenaran.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdurahman Simangunsong, A. (2024). Konsep Pengendalian Diri Filsafat Stoikisme Dalam Perspektif Al-qur’an. Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur’an Dan Tafsir, 150.

Abi Husni, S. (2022). Akal Dalam Perspektif Al-Qur’an. ANSIRU PAI : Pengembangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam, 6(2), 14. https://doi.org/10.30821/ansiru.v6i2.13698

AD, Y. (2018). Konsep Perkembangan Kognitif Perspektif Al-Ghazali Dan Jean Piaget. KONSELI: Jurnal Bimbingan Dan Konseling (E-Journal), 5(2), 97–104. https://doi.org/10.24042/kons.v5i2.3501

Akmal, M. I. (2024). Pemikiran Amin Abdullah Seputar Integrasi Keilmuan. Fathir: Jurnal Studi Islam, 1(2), 120–136. https://doi.org/10.71153/fathir.v1i2.13

AL-ATTAS, S. M. N., Muzani, S., & Baqir, Z. A. M. (2007). Islam dan filsafat sains.

Alamiy Zadah Faidhullah al-Hasanni. (2005). Al-Mu‟jam Mufahras li kalimat al-Qur‟an/ Fath al-Rahman li al-Thalib ayat al-Qur‟an.

Fuadi, F. (2013). Peran Akal Menurut Pandangan Al-Ghazali. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 15(1), 81–90. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/substantia.v15i1.3791

Haruan Nasution. (2014). Akal dan Wahyu Dalam Islam.

Hasan Hanafi. (2003). Dari Akidah ke Revolusi: Sikap kita terhadap Tradisi Lama.

Hidayat, F. (2024). Mengenal Pemikiran Muhammad Arkoun Dalam Memahami Wahyu Dan Al-Quran. Fathir: Jurnal Studi Islam, 1(2), 100–119. https://doi.org/10.71153/fathir.v1i2.12

Isnaini, M., & Iskandar, I. (2021). Akal Dan Kecerdasan Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan Hadits. Mushaf Journal: Jurnal Ilmu Al Quran Dan Hadis, 1(1), 103–118. https://doi.org/10.54443/mushaf.v1i1.13

Jamaruddin, A. (2015). Exsistensi Fungsi Akal Manusia Perspektif Al- Qur’an. An-Nur, 4(1), 77–110.

Khafidhi. (2013). Peranan Akal dan Qalb dalam Pendidikan Akhlaq (Studi Pemikiran Al-Ghazali).

m.quraish shihab. (2007). Wawasan Alquran: Tafsir Maudhu’i Atas Berbagai Persoalan Umat.

m.quraish shihab. (2009). Membumikan Alquran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat.

Mahdar, D. (2014). Kedudukan Akal Dalam Al-Qur’an Dan Fungsinya Dalam Pendidikan Hukum Islam. Adliya: Jurnal Hukum Dan Kemanusiaan, 8(1), 274–282. https://doi.org/https://doi.org/10.15575/adliya.v8i1.8621

Muh. Subhan Ashari. (2020). Teologi Islam Persepektif Harun Nasution. AN NUR: Jurnal Studi Islam, 12(1), 73–96. https://doi.org/10.37252/an-nur.v12i1.82

muhammad daud ali. (2005). Pendidikan Agama Islam.

Musa Asy‟ari. (2005). Manusia pembentuk Kebudayaan Dalam al-Qur’an (Lembaga Studi Filsafah Islam).

Nasution, H. S. (2016). Epistemologi Question: Hubungan Antara Akal, Penginderaan, Intuisi dan Wahyu Dalam Bangunan Keilmuan Islam. Almufida, 1(1), 78–80. https://doi.org/https://doi.org/10.46576/almufida.v1i1.105

Quraish shihab. (2006). tafsir al misbah (Jakarta lentera hati).

Saputra, A. A., Noupal, M., & M. Noupal. (2022). Fungsi Akal Dalam Pemikiran Pembaharuan Modern Islam (Studi Komparatif Pemikiran Harun Nasution dan Nurkholish Madjid). El-Fikr: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 03(2), 68–85.

SHELEMO, A. A. (2023). Konsep dan Peran Akal Menurut Pandangan Muhammad Abduh Dalam Tafsir Al-Manar. Nucl. Phys., 13(1), 104–116.

Subagiyo, M. (2008). Perubahan Konsep dan Fungsi Teks Al Qur’an (Analisis Atas Pembacaan Nasr Hamid Abu Zaid Terhadap Pemikiran Al-Qur’an). Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur’an Dan Tafsir, 234.

Sudrajat, A., & Sufiyana, A. Z. (2023). Sumber Filsafat Islam: Wahyu, Akal, Dan Indera. Jurnal Tinta, 5(1), 73–82.

Suntoro, Ranu, S. (2020). Konsep Akal Bertingkat Al-Farabi Dalam. Risalah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 6(2), 289–304.

Taufik, M., Bani, M., Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, U., & Kolaboratif Sains, J. (2023). Akal dalam Perspektif Alqur’an dan Hadits (Studi Analisis Pemikiran M. Abduh). Jurnal Kolaboratif Sains (JKS), 6(12), 1941–1952. https://doi.org/10.56338/jks.v6i12.4567

Yotham, Y. (2015). Iman dan Akal Ditinjau Dari Perspektif Alkitab. Jurnal Simpson: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 2(1), 40–41.

Yulita, E. (2015). 319223-Akal-Dan-Pengetahuan-Dalam-Al-Quran-317Fe945. Jurnal Mitra PGMI, 1(1), 78–96.

Downloads

Published

2025-02-07

How to Cite

Nada, A. Z., & Soleh, A. K. (2025). Obyek ’Akal Bagi Kehidupan Manusia: Prespektif Al-Qur’an. Fathir: Jurnal Studi Islam, 2(1), 53-69. https://doi.org/10.71153/fathir.v2i1.183