Pemikiran Tasawuf Falsafi Perspektif Abuya Amran Waly Al-Khalidy
DOI:
https://doi.org/10.71153/fathir.v1i3.120Keywords:
Pemikiran, Tasawuf Falsafi, Abuya Amran Waly al-KhalidyAbstract
Tasawuf falsafi adalah pemikiran tasawuf yang pernah dikembangkan baik oleh Syekh Abu Yasid al-Bustami, Ibnu Arabi, Abdul Karim al-Jilli, Syekh Hamzah Fansuri, Syekh Syamsuddin al-Sumaterani, Syekh Abdul Rauf al-Singkili, Syekh Abdul Shamad al-Falimbangi, maupun para ulama tasawuf falsafi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemikiran tasawuf falsafi perspektif Abuya Amran Waly al-Khalidy dan pengaruh sosial keagamaan di Aceh. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggabungkan antara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Instrument yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data mengikuti Model Analysis Interactive Miles dan Hubermen 1994; pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tasawuf falsafi merupakan suatu kajian yang berdasarkan pada rukun agama yang ketiga yaitu ihsan dan cara mengobati atau menghilangkan penyakit nafsu pada manusia. Mempelajari tasawuf falsafi ini tidak hanya cukup sebagai pengakuan atau membenarkan keberadaan Allah dan sifat-sifat-Nya saja, akan tetapi semua yang ada di alam ini harus hilang dari pandangan kita, hanya saja yang ada cahaya dan keberadaan Allah yang dapat berpegang teguh dengan tauhid sehingga tidak ada lagi dalam batin manusia selain Allah. Ada tiga ajaran dari tasawuf ini yaitu syari’at, tarikat dan hakikat. Yang disyiarkan kepada pengikutnya adalah ibadah, toleransi dan aqidah yang benar. Pengaruh tasawuf falsafi ini terlihat pada perubahan ke arah yang lebih baik dalam kehidupan masyarakat Aceh, baik dalam bidang ibadah, sosial, dan akhlak, juga telah mampu mendakwahkan kembali ajaran tasawuf dengan mengimbangi persoalan dunia dan akhirat. Selain itu, Abuya Amran Waly juga berhasil membangkitkan dan menyambungkan transmisi tasawuf falsafi Aceh lama di era Aceh maupun Indonesia modern.
Downloads
References
Abduh, M. (1996). Risalah Tauhid. Bulan Bintang.
Al-Jilli, S. A. K. (2010). Al-Insan al-Kamil fi Makrifat al-Awakhiri wa al-Awaili. Dar al-Khotob al-Ilmiyah.
Al-Khalidi, A. W. (2007). Konsep Ajaran Tasawuf dan Jawaban Terhadap Tuduhan-Tuduhan Kepada Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Abuya Syekh Haji Amran Waly Al-Khalidi. Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Abuya Syeikh amran Waly Al-Khalidi.
Al-Khalidi, A. W. (2010). Majalah Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf: Akankan Diterima Ulama. Media Dakwah Santri Dayah.
Al-Khalidi, A. W. (2014). Perjuangan Dalam Menegakkan Ajaran Kesufian Melalui MPTT-1. Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Abuya Syeikh Amran Waly Al-Khalidi.
Al-Khalidi, A. W. (2016a). Hukum Syara’ Belajar Tasawuf. Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia.
Al-Khalidi, A. W. (2016b). Islam dan Perkembangannya, Hukum Syara, Belajar Tasawuf. Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Abuya Syeikh Amran Waly Al-Khalidi.
Al-Khalidi, A. W. (2016c). Makrifat dalam Pandangan Tasawuf. Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Abuya Syeikh amran Waly Al-Khalidi.
Al-Khalidi, A. W. (2024). Masyarakat dan Pengamalannya. Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Abuya Syeikh Amran Waly Al-Khalidi.
Al-Khalidy, A. A. W. (2020). Risalah Tauhid Tasawuf dan Tauhid Shufi. Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf Indonesia.
Al-Kurdi, M. A. (2010). Tanwir Al-Qulub. Tahaha Putra.
Arra, A. (2005). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII. Kencana.
Azwad, R. (2018). Aceh Bumi Iskandar Muda. Darussalam.
Bungin, B. (2007). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Raja Grafindo Persada.
Damanhuri. (2010). Akhlak Tasawuf. PeNa.
Ernst, C. W. (2003). Ajaran dan Amaliah Tasawuf. Pustaka Sufi.
Fathurahman, O. (1999). Menyoal Wahdatul Wujud: Kasus Abdurra Singkel di Aceh Abad 17. Mizan.
Manan, A. (2021). Metode Penelitian Etnografi. AcehPo Publishing.
Misbah, T. L. (2016). Gerakan Dakwah Sufistik Majelis Pengkajian Tauhid-Tasawuf Abuya Syeh Haji Amran Waly Al-Khalidi di Aceh. Universitas Sunan Kalijaga.
Muchsin, M. A. (2007). Potret Aceh Dalam Bingkai Sejarah. Ar-Raniry Press.
Muchsin, M. A. (2008). Salik Buta: Aliran Tasawuf Aceh Abad XX. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 42(1), 177–198. https://doi.org/10.14421/ajis.2004.421.177-198
Nasution, H. (1978). Falsafah dan Mistisisme Dalam Islam. Bulan Bintang.
Nawawi, H. (2004). Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press.
Siradj, S. A. (2014). Tauhid dalam Perspektif Tasawuf. ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 5(1), 152. https://doi.org/10.15642/islamica.2010.5.1.152-160
Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Wirianto, D. (2017). Abuya Muda Waly Al-Khalidy. Kalam: Jurnal Agama Dan Sosial Humaniora, 5(1), 128–148.
Zurah, N. (2009). Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi. Bumi Aksara.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Assauti Wahid (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.