Mengenal Pemikiran Muhammad Arkoun Dalam Memahami Wahyu dan Al-Quran
DOI:
https://doi.org/10.71153/fathir.v1i2.12Keywords:
Muhammad Arkoun, Wahyu, Alquran, Pemikiran IslamAbstract
Muhammad Arkoun, pemikir Islam kontroversial asal Aljazair, telah memberikan dampak signifikan terhadap pemahaman kontemporer tentang wahyu dan Alquran. Dengan menggunakan pendekatan hermeneutika dan kritik sastra, Arkoun menantang paradigma tradisional dalam menafsirkan Alquran, menciptakan dampak dan kontroversi yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pandangan Arkoun mengenai konsep wahyu, analisisnya terhadap Alquran sebagai teks dan makna, serta mengidentifikasi implikasi dan kontroversi yang muncul dari pemikirannya. Fokus pada sejarah hidup Arkoun, konsep wahyu, kajian Alquran, serta dampak dan kontroversi yang ditimbulkannya membuka jendela lebar terhadap kompleksitas dan kedalaman pandangan Arkoun. Pemikirannya yang inovatif menciptakan lanskap beragam dalam interpretasi dan pemahaman Alquran, menjadikan kontribusinya penting dalam membentuk pemikiran Islam modern. Arkoun lahir pada tanggal 1 Februari 1928 di Taourirt-Mimoun, Aljazair, dan tumbuh dalam lingkungan berbahasa Arab dan Berber. Pemikir dan intelektual Muslim ini memiliki pengaruh kuat dari konteks pasca-kolonial yang membentuk pandangannya terhadap isu-isu kekuasaan, identitas, dan pemahaman agama. Pengaruh dari tradisi filsafat Eropa, seperti fenomenologi dan eksistensialisme, menciptakan fondasi untuk interpretasi Alquran yang lebih terbuka terhadap perdebatan dan pembaruan pemikiran Islam. Dengan menerapkan pendekatan hermeneutika, Arkoun berusaha membuka ruang untuk pembaruan pemikiran dalam memahami wahyu. Pendekatan ini mengakui kompleksitas pesan ilahi dan berupaya untuk membuka pintu dialog dan interpretasi yang lebih luas, menggali makna yang terkandung di dalamnya, dan menjadikannya relevan dengan konteks zaman yang terus berubah. Hermeneutika, menurut Arkoun, menciptakan landasan untuk mendekati teks agama dengan perspektif yang lebih terbuka terhadap perkembangan pemikiran dan masyarakat. Dengan demikian, pendekatan hermeneutiknya tidak hanya membawa dimensi kritis tetapi juga membuka ruang untuk kreativitas dalam pemahaman wahyu dan Alquran.
Downloads
References
Abdullah, M. A. (2016). Kontribusi Ilmu Kalam/Filsafat Islam dalam Pembangunan Karakter Bangsa. Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 13(2), 97-117.
Ahmad, A. (2020). Pendekatan Konstruktivis-Interpretis (Hermeneutik) Sebagai Metode Penafsiran. al Dhikra| Jurnal Studi Qur'an dan Hadis, 2(2), 169-182.
Alwajih, A. (2011). Studi Hermeneutika Menelusuri Etika Komunikasi dalam Kitab Adab Addunya Waddin Karya.
Arrauf, I. F., & Miswari, M. (2018). Menangkap Pesan Tuhan: Urgensi Kontekstualisasi Alquran Melalui Hermeunetika. Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir, 3(2), 223-236.
Baidhowi, M. A. (2013). Antropologi Al-Qur'an. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara.
Budiono, A. (2015). Penafsiran Al-Qur'an Melalui Pendekatan Semiotika Dan Antropologi (Telaah Pemikiran Muhammad Arkoun). MIYAH: Jurnal Studi Islam, 11(2), 281-306.
Damanuri, A. (2012). Muslim Diaspora dalam Isu Identitas, Gender, dan Terorisme. Islamica: Jurnal Studi Keislaman, 6(2), 232-251.
Haitomi, F. (2019). Menimbang Hermeneutika Sebagai Mitra Tafsir. Nun: Jurnal Studi Alquran dan Tafsir di Nusantara, 5(2), 45-69.
Haq, F. R. U. (2018). Membela Islam, membela kemanusiaan. Bandung: Mizan Pustaka.
Harits, D. C. (2024). Pemikiran Hermeneutika Amina Wadud Muhsin: Agama Keadilan Ditengah Ketidakadilan. Fathir: Jurnal Studi Islam, 1(1), 29-37.
Hariyanto, I. (2018). Hermeneutika al-Qur’an Muhammed Arkoun. Jurnal el-Umdah, 1(2), 130-144.
Imron, A. (2007). Muhammad Arkoun: Sang Pemikir Islam Modernis. Jurnal Tribakti, 18(2).
Latif, M. (2013). Membumikan teologi Islam dalam kehidupan modern (berkaca dari Mohammed Arkoun). Jurnal Dakwah Tabligh, 14(2), 169-181.
Masdani, M. (2020). Pemikiran Muhammad Arkoun Tentang Dinamika Sakral dan Profan. al-Asfar Jurnal Studi Islam, 1(1), 51-64.
Mauleman, J. H. (2012). Membaca al-Qur'an Bersama Mohammed Arkoun. LKIS Pelangi Aksara.
Qodir, Z. (2010). Islam Liberal; Varian-varian Liberalisme Islam di Indonesia 1991-2002. LKIS Pelangi Aksara.
Rizki, N. J., Yurna, Y., Erviana, R., Nurafifah, S., & Babullah, R. (2023). Metodologi Studi Islam (Perspektif Arkoun Dan Ibrahim M. Abu Rabi). Jurnal Pendidikan Indonesia (JOUPI), 1(3), 147-159.
Said, M. (2018). Rethinking Islamic Theology Mengagas Teologi Sosial dalam Konteks Pluralisme dan Multikulturalisme (Perspektif Pemikiran Teologi Fethullah Gulen). Potret Pemikiran, 20(1).
Saifulloh, M. H., & Arkoun, M. (2008). Kritik Metodologi Atas Orientalisme. Jurnal Sosial Humaniora (JSH), 1(1), 76-92.
Sempo, M. W., & Khassim, N. A. M. (2017). Eksplorasi Epistemologi Hermeneutika Vs Tafsir: Kajian Perbandingan. Ulum Islamiyyah, 20, 85-94.
Shofan, M. (2015). Islam Liberal: Menimbang Konteks, Merumuskan Penafsiran. Konfrontasi: Jurnal Kultural, Ekonomi dan Perubahan Sosial, 2(1), 39-47.
Siraj, D. C. (2024). Islamisasi Ilmu Persfektif Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Fathir: Jurnal Studi Islam, 1(1), 38-47.
Soekarba, S. R. (2006). Kritik Pemikiran Arab: Metode Dekonstruksi Mohammed Arkoun. Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia, 8(1), 5.
Sulaiman, S. T. (2013). Dunia pemikiran intelektual: menelusuri karya-karya intelektual terpilih. ITBM.
Sutrisno RS, M. H. I., & Faiz, M. F. (2021). Pembaharu Hukum Islam Kontemporer dan Gagasannya. Yogyakarta: Nusamedia.
Wekke, I. S. (2014). Kitab Suci, Bahasa Arab dan Pembacaan Teks: Tinjauan Filsafat Mohammed Arkoun. Jurnal Ulumuna, 18(2), 243-268.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Fairuz Hidayat (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.